Chapter 2 : my sketch and poem to you
Udah seminggu sekolah dan sekarang pun tugas udah mulai berdatangan. Salah satunya adalah tugas keterampilan. Ya, di dalam tugas ini siswa diharuskan menggambar sketsa wajah seseorang. Dony yang punya sedikit hobi gambar masih bingung, mau gambar wajah siapa dia nanti. Dan akhirnya dia milih untuk ngambar wajah si Melisa..
"Mel, gue gambar wajah lo yak..."tegur Dony
"Gak ada yang lain ? Kenapa harus gue ?"
"Ya, siapa lagi.. Ya, boleh kan ??"
"Yaudah, terserah lo !"
Melisa pun pergi meninggalkan Dony... Dan waktu sekolah pun habis, seperti biasa.. Sepulang sekolah Dony pergi untuk main bersama rombongannya..
Saat malam tiba, tugas keterampilan pun harus dikumpul esok.. Dony pun mulai menggambar wajah orang yang disukainya itu.. Dan sketsa pun selesai. Ia bahagia, karena ia bisa menggambar wajah Melisa..
Setibanya disekolah, ia lansung menunjukkan sketsa wajah yang dibuatnya itu ke Melisa, Dan berharap kalo Melisa senang dengan gambarannya itu..
"Mel, nih gue udah selesai. Menurut lo gimana ?"ucap Dony..
"Hmm. Bagus, tapi kok disini gue tembem banget ?"
"Emang tembem kali, lo kan pipibakpao."
"Idiih, gaje lo."
Dony memberikan sketsa yang digambarnya itu kepada Melisa, dengan harapan Melisa mau menerima apa yang telah ia kerjakan..
Bel, tanda istirahat berbunyi. Dony mengajak Melisa untuk ke kantin bareng untuk makan. Dan setibanya di kantin. Ternyata Melisa ketemu dengan Andri. Seorang cowo keren, yang banyak dikagumin disekolahnya.. Dan Andri tidak sengaja menabrak Melisa.
"Diih, liat siapa lo Mel sampe segitunya ?"
"Ituh, gue liat Andri.."
"Andri ? Lo suka ya ?"
"Udah ah.. Gue mau balik ke kelas, gue cuma mau beli minum aja tadi. Duluan yaa.."
Sejak kejadian di kantin tadi, Melisa sering melamun sambil tersenyum sendiri.. Melisa merasa tidak menyangka kalau cowo yang di kagumi banyak cewe tadi menabraknya.. Dony pun sedikit merasa cemburu akan perubahan sifat Melisa. Dony berfikir kalau Melisa menyukai Andri. Tetapi ia tidak mau berburuk sangka dulu..
Saat bel pulang, Dony ingin menawarkan Melisa untuk pulang bareng. Akan tetapi, Andri duluan menawarkan tumpangan ke Melisa, dan menerimanya.. Dony sedikit cemburu dan ia lansung pulang kerumah..
Sesampai dirumah, ia menyuruh teman dekat Melisa untuk menanyakan akan kejadian sore tadi. Namanya Ayu, sahabat dekat Melisa.. Mereka bersahabat sudah dari SMP. Dony pun menelfon Ayu.
"Yu, gue mau tanya sesuatu sama lo, boleh gak ?"
"Eh lo Don, tumben nelfon gua. Nanya apaan ? Tentang Melisa ?"
"Ya bener lo Yu.. Tadi gue ngeliat Melisa pulang bareng sama Andri."
"Iyakah ? Bahagia banget pasti Melisa sekarang."
"Maksud lo ?"
"Eh, Melisa itu udah lama suka sama Andri. Andri juga sering chat sama Melisa. Tapi lo diem aja ya.."
"Bukannya Andri lagi pacaran sama Dewinta ya ?"
"Emang. Lo jealous ya ?
"Gak"..
Dony merasa cemburu mendengar kalau Melisa sudah lama mempunyai perasaan dengan Andri. Ia menuliskan puisi di memo handphonenya..
Andai kau tahu ini
Sebuah rasa janggal menimpa hati ini
Tapi, aku sadar
Siapa aku di dirimu
Gelita kan tahu jawabnya
Ceritaku pada mereka
Tapi adakah mereka juga mengerti ?
Aku juga tak tahu itu.
Kau tahu maksudku
Tapi kau enggan mengerti
Apa tujuanku..
Sudah berderet puisi yang disimpannya di memo.. Akan tetapi ia tidak pernah memberitahu kepada temannya untuk siapa puisi tersebut dibuatnya saat teman - temannya bertanya..
Ia hanya menjawab jika itu hanya ide belakanya saja..
Rabu, 10 September 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada.Kritik dan saran selalu di butuhkan.. Agar bisa membangun blog ini atau penulis menjadi lebih baik. Terima Kasih