Rabu, 29 Oktober 2014

Passenger - Let Her Go

Standard
Well you only need the light when it's burning low
Only miss the sun when it starts to snow
Only know you love her when you let her go

Only know you've been high when you're feeling low
Only hate the road when you’re missin' home
Only know you love her when you let her go
And you let her go

Staring at the bottom of your glass
Hoping one day you'll make a dream last
But dreams come slow and they go so fast

You see her when you close your eyes
Maybe one day you'll understand why
Everything you touch surely dies

But you only need the light when it's burning low
Only miss the sun when it starts to snow
Only know you love her when you let her go

Only know you've been high when you're feeling low
Only hate the road when you're missin' home
Only know you love her when you let her go

Staring at the ceiling in the dark
Same old empty feeling in your heart
'Cause love comes slow and it goes so fast

Well you see her when you fall asleep
But never to touch and never to keep
'Cause you loved her too much
And you dived too deep

Well you only need the light when it's burning low
Only miss the sun when it starts to snow
Only know you love her when you let her go

Only know you've been high when you're feeling low
Only hate the road when you're missin' home
Only know you love her when you let her go

And you let her go (oh, oh, ooh, oh no)
And you let her go (oh, oh, ooh, oh no)
Will you let her go?

'Cause you only need the light when it's burning low
Only miss the sun when it starts to snow
Only know you love her when you let her go

Only know you've been high when you're feeling low
Only hate the road when you're missin' home
Only know you love her when you let her go

'Cause you only need the light when it's burning low
Only miss the sun when it starts to snow
Only know you love her when you let her go

Only know you've been high when you're feeling low
Only hate the road when you're missin' home
Only know you love her when you let her go

And you let her go

Selasa, 28 Oktober 2014

Mencinta "tanpa" Dicinta

Standard

Aku suka dirinya... Entah dia tahu atau tidak akan ini... 

Or it just my feeling ? I don't know..

Apakah ia tahu bagaimana perasaan ini ada ? Atau perjalan "kisah" percintaan rumit ini ? Apakah ia bisa tahu kalau aku sungguh mencintainya ? Dan apakah ia juga tahu akan perasaan aku terhadapnya saat ini ? Entahlah... Perduli saja mungkin tidak...

Kini dan dahulu seperti sama.. Hanya saja situasi yang berbeda. Aku dulu mencintainya. Seorang yang mungkin bagiku jauh disana.. Bukan jauh akan keadaan tapi jauh akan harapan. Harapan yang kini telah usai karena terhapus oleh keadaan itu sendiri..

Dia bagai mimpi yang hanya bisa ku bayangkan. Atau bagai angan - angan yang tak pantas akan didapatkan.. Sebuah harapan yang membuat diri semakin terasa kecewa, terluka bahkan aku merasa seperti orang bodoh ketika aku ingat akan ini.. Jikaku harus jujur , aku  menyayanginya.. Ini adalah hal terbesar yang aku rasakan.. Tapi apakah perasaan yang sama akan terbalaskan ? Just her know it..

Apakah bodoh ketika aku punya perasaan ini terhadapnya ? Perasaan yang membuat ia tak bisa lepas dari ingatan ini. Apa saja yang dilakukan itu terjadi.. Bayangannya selalu ada. Layaknya seorang yang bodoh mempunyai perasaan atau seorang pengemis yang berharap akan imbalannya..

Pernah kah ia merasakan apa yang aku rasakan waktu itu ? Atau cukup menghargai apa yang kurasakan waktu itu ? Dan pernah kan menyadarinya ?

Merindukannya, memikirkannya, hanya mampu ditahan dan dikendalikan.. Karena ini yang kutakuti.. Menyapanya saja aku takut. takut akan salah dan membuatnya tambah tidak akan perduli terhadapku. Serba salah, sudah biasa ku alami..

Jujur, aku tak ingin punya perasaan ini yang akan bisa melewati batas keinginanku, dan harapanku. Mengagumi hingga aku merasa bersalah telah mempunyai perasaan ini, atau bahkan mempunyai perasaan menyesal telah mempunyai perasaan ini terhadapnya..

Terkadang, benci akan diri sendiri sering aku rasakan.. Yang tak bisa melakukan atau membuat harapan ini menjadi sebuah kenyataan. Atau bahkan untuk mengungkapi apa yang aku rasakan.. Aku selalu ingin agar ia tahu dan memahaminya.

Bohong.. ya pasti ini akan terjadi. Dan ini yang akan aku lakukan jika orang menyanyakan hal ini padaku.. Bohong bahwa aku tak mencintaimu.. Bohong akan aku tidak memperdulikanmu.. Bohong akan aku tak ingin jadi pacarmu.. Semua bohong akan ku lakukan.. Karena itu hanya alasanku.. Alasan karena aku takut tidak bisa membuat itu menjadi nyata bahwa aku tak akan bisa melakukan itu semua..

Perasaan "Mengagumi tanpa Dicintai" mungkin akan pas dengan apa yang ku rasakan saat ini..
Ingin pindah hati ? Apakah aku akan menyerah ketika aku sudah berkorban terlalu banyak ? Bertahan ? Apakah aku akan terus seperti ini ? Dua pendapat yang membuatku kembali merasa seperti bodoh..

Now, yang aku lakukan hanya terus bermimpi dan berharap. Walaupun hasil yang akan kudapatkan akan sia - sia atau bahkan tidak akan mendapatkan hasil sedikitpun..

Dia telah mengajariku akan arti sebuah perjuangan "CINTA".. Cinta sejati ? Mungkin hanya aku saja yang mengatakan itu adalah benar. Ia ? Aku tidak akan pernah tahu.


You know what i mean (6)

Standard
Chapter 6 : Kamu tau apa yang aku maksud


Sejak mulai dekat sama Silvia, Dony sudah jarang untuk berkomunikasi dengan Melisa. Dony takut semakin susah untuk melupakan Melisa. Dan takut membuat Silvia tau kalau Dony pernah dan mungkin juga masih suka sama Melisa. Akan tetapi, dalam hatinya ia merasa seperti ada yang kurang semenjak ia jarang untuk berkomunikasi dengan Melisa.

Di kelas pun, mereka tidak banyak ngobrol. Dony terkadang hanya menanyakan tugas atau sekedar menegur Melisa. Kebetulan, di tugas kelompok mapel biologi ini Dony masuk di kelompok Melisa bersama Ayu, Shita dan Akbar..

“Mel, kita sekelompok biologi ?” imbau Dony sambil mengambil buku biologi dari tasnya..
“Iya don, kapan mau kerjain ?”
”Hari ini aja gimana ? Gue besok les, coba tanya Ayu , Shita dan Akbar, mereka bisa gak hari ini”

“Kita kumpulin aja sekarang kelompoknya, kita tentuin kapan mau ngerjain..”

“Yaudah, gue panggil mereka dulu”

Dony pun memanggil Ayu, Shita dan Akbar yang masih sibuk ngerjain tugas yang lain..

”Shita, Ayu, Akbar, yok kumpul dulu untuk bahas tugas kelompok biologi”

“Ya don, duluan, tanggung nih”saut Ayu..

Shita dan akbar pun lansung ikut bergabung dengan Dony dan Melisa.. Dan disusul oleh Ayu..

“Jadi kapan rencana mau kerjain ini tugas” tanya Dony.
“Hari ini gue bisa kok, gue sama Ayu lagi males les” saut Melisa sambil tersenyum..
“Lo gimana Bar, dan lo Ta ? Bisa gak hari ini mumpung hari sabtu, kan pulang jam 2?”
“Bisaaa” saut Akbar dan Shita berbarengan
“Oh yaudah, berarti pulang sekolah ini kerja kelompok ya.. Dirumah gue aja, lagi gak ada orang, jadi bisa fokus kita. Gimana ? Tanya Ayu.
Melisa , Dony, Shita dan Akbar hanya mengangguk..

Bel pulang pun berbunyi.. Dony menghampiri Melisa untuk mengabarkan kalau ia mau mengantar Silvia pulang dulu baru akan menyusul di rumah Ayu..
“Mel, gue nganterin Silvia pulang dulu ya, ntar gue susul kerumah Ayu.. Kasih alamatnya ya, gue lupa.. Kirim di bbm aja...
“Oke, cepet Don !”

Setelah mengantar Silvia pulang kerumahnya, Dony pun lansung on the way untuk pergi ke rumah Ayu, yang jaraknya agak jauh dari rumah Silvia. Sesampai dirumah Ayu, tanpa basa - basi lagi, Dony lansung ikut bergabung untuk membuat tugas biologi itu.

                    ҉

Tugas kelompok pun selesai, dan kini adalah saatnya pulang kerumah masing - masing. Karena rumah Melisa jauh dari rumah Ayu dan searah dengan jalur pulangnya. Dony menawarkan ke Melisa untuk pulang bareng.

“Mel, bareng gue aja. Sekalian.. Searah juga rumah kita”
”Searah ? Wkwk. Jauh gitu..”

“Yaudah terserah lo, sekarang gimana , mau gak ? Udah hampir maghrib..”
“Okedeh.. Sebelumnya makasih ya..”
“Oke.”

Ditengah perjalanan, karena belum makan. Dony pun berfikiran untuk makan sebentar, sekaligus mengajak Melisa makan. Karena yang ia tahu, tadi Melisa tidak makan siang, karena tidak nafsu makan.. Mereka pun stop di tempat makan favorit Dony..

“Mel, makan yok.. Gue laper, lo juga pasti laper”
“Hem, dirumah gue aja Don..”
“Ah tanggung Mel, disini aja.. Gue bayarin kok..” Dony sedikit tertawa..
“Oke terserah lo aja..”

Sembaring menunggu masakan yang akan datang ke meja, Melisa menanyakan tentang hubungan Silvia dengan Dony.. 

"Don, gue mau tanya.. Lo udah pacaran sama Silvia ?"
"Pacaran ? Gak sih, baru deket aja.."
"Udah ngaku aja lah.. Buktinya aja lo beberapa hari ini sering nganterin dia balik"
"Terserah lo sih.. Kalo hubungan lo sama Andri ?"
"Eh.. Kenapa ?"sedikit terkejut akan pertanyaan Dony.
"Gak, ya biar impas aja. Lo tadi nanyain, ya gue tanya balik. Jawab lah.."
"Heh.. Ya biasa.. Cuma deket kok.. " Melisa tersenyum malu..

"Andai lo tau Mel, gue bermimpi kalo Andri itu gue.. Gue yang saat ini bisa deket sama lo." kata yang terlintas dalam hati Dony..

Masakan pun jadi, dan mereka lansung menyantap makanan yang telah disajikan.. 
Setelah makan selesai, mereka pun lansung pulang kerumah.. Dan Dony mengantarkan Melisa sampai kerumahnya..

"Nih Mel, sampe sini ya.. Thanks ya udah nemenin gue makan tadi"
"Hehe, iyaa.. Makasih juga udah bayarin gue"
"Oke.. Gue pulang dulu yaa.."
"Sip, hati - hati ya Don" sambil melambaikan tangan ke Dony yang telah meninggalkan rumah Melisa.

Setiba dirumah, Dony entah kenapa memikirkan kejadian waktu makan bersama Melisa tadi. Ia sedikit menyesal kenapa hanya banyak diam tadi.. Kenapa tidakk berani untuk ngobrol banyak sama Melisa.. 

Senin, 27 Oktober 2014

AOP – Bodohnya Diriku

Standard
Hueee. Udah lama banget gak ngepost.. Rasanya jari - jari ini kaku akan keyboard.. Haha.. Karena jari - jari ini masih kaku, dan gue juga baru selesein lanjutan novel gue.. Yaudah, gue coba share lirik lagu yang saat ini sering gue dengerin..

Ya gak galau sih, tapi kenapa pas dan gue seneng sama lagu ini.. Judulnya "Bodohnya Diriku"...  Apa gue lagi galau ? Entahlah.. .. Yaudah lansung aja... nih liriknya...


Kau pernah melukai aku
Ku sadar itu
Kau pernah meninggalkan aku
Dan ku sadar semua itu

Tak pernah ku sangka dirimu
Tak bisa cintaiku
Jika ku tetap mengharap dirimu
Mungkin itu maumu

Bodohnya diriku slalu menunggumu
Yang tak pernah untuk bisa mencintai aku
Ohh Tuhan tolonglah beri aku cara
Untuk dapat melupakan dia
Dan cintanya

Tak pernah ku sangka dirimu
Tak bisa cintaiku
Jika ku tetap mengharap dirimu
Mungkin itu maumu

Bodohnya diriku slalu menunggumu
Yang tak pernah untuk bisa mencintai aku
Ohh Tuhan tolonglah beri aku cara
Untuk dapat melupakan dia
Dan cintanya

(Huuuuu..)

Bodohnya diriku slalu menunggumu
Yang tak pernah untuk bisa mencintai aku
Ohh Tuhan tolonglah beri aku cara
Untuk dapat melupakan dia
Dan cintanya

Bodohnya diriku slalu menunggumu (menunggumu)
Yang tak pernah untuk bisa mencintai aku
Ohh Tuhan tolonglah (tolonglah) beri aku cara
Untuk dapat melupakan dia
Dan cintanya

You know what i mean (5)

Standard
Chapter 5 : Move On untuk melupakanmu

Sekian lama menunggu dan berjuang agar bisa mendekati Melisa. Dony sedikit patah semangat, dan akhirnya Ayu sebagai sahabatnya menyarankan agar Dony mencoba untuk mencari pengganti Melisa..

"Don, gue mau ngomong sesuatu sama lo. Bisa gak ? Penting !"
"Oke, apaan ?"
"Menyangkut lo sama Melisa.."
"Hm.. Apa yang mau lo omongin ?"
"Jangan disini, ayok ikut gue ke kantin..."

Ayu pun mengajak Dony untuk ngobrol dikantin, karena Ayu takut di lihat oleh Melisa..

"Udah cepet, lo mau ngomong apa ?"tegur Dony
"Lo harus move on dari Melisa !"
"Hah ? Maksud lo ?"
"Ya, kemarin Melisa cerita ke gue tentang perasaannya ke lo."
"Apa yang diomongin Melisa ?"
"Dia ngomong kalo dia susah untuk bisa suka sama lo. "
"Jadi gue harus gimana ?"
"Move on ! Itu yang harus lo lakuin sekarang .."
"Move on ke siapa ??"
"Ke Silvia.. Gue tau kalo dia itu suka sama lo."
"Ide gila.. Gue gak suka sama dia ! Gak mungkin gue pura - pura untuk suka sama dia"
"Coba, gue yakin lo ntar bakal bisa lupa sama Melisa.."
"Ah payah lo, bukan ngedukung malah gini.. Ntar gue pikirin lagi"
"Oke, ini saran gue untuk lo"

Pulang dari kantin pun Dony masih memikirkan apa yang dibicarakan Ayu tadi.. Ia benar - benar bingung apa yang harus ia lakukan.. Terus mengejar Melisa atau lupakan dan mendekati Silvia..
Ketika dijalan saat pulang, Dony melihat Silvia duduk menunggu jemputan di depan pos satpam. Ya karena biasanya Silvia yang biasa dipanggil Via ini menunggu kakaknya jemput.. Via adalah anak kelas IPA 4 yang dulunya pernah deket sama Dony..
Dony pun menghampiri Silvia dengan maksud menawarkan tumpangan...

"Hey Via.. Lagi nunggu jemputan ?"
"Eh iya nih.. Hehe.. "
"Yaudah bareng gue aja gimana ?"
"Gak usah, makasih Don, kakak ku bentar lagi sampe kok."
"Oke, aku tunggu 10 menit aja ya. Kalo gak ada kamu bareng aku aja.."
"Yaudah."

Sepuluh menit pun lewat dan akhirnya mereka berdua pulang barengan.. Saat dijalan, hujan pun turun lebat.. Dan mereka pun berteduh dulu di depan rumah makan.. Sambil menunggu hujan reda, Dony mengajak Via untuk makan...

"Via, makan yook. Sambil nunggu reda, gue traktir"
"Udah kenyang Don.. Gue minum aja"
"Okee.."
"Gue gak kena marah pacar lo Don nanti ?"tanya Via saat dony memesan makanan.
"Lu ngejek ? Gak ada lah.."
"Hehe, kirain takut nya sih ada. Ya gue bisa habis kena marah hehe"
"Gak kok. Hujannya awet ya.."
"Iyaa, udah setengah jam.. Banjir mungkin nih nanti" sedikit tertawa..
"Janganlah, gak bisa pulang nanti,.."
"Haha, iya deh..Cepetan makan, cowok kok lambet.."
"Iyaa, ni udah.. Santai aja. gue cowok bukan abal - abal haha"..

Hujan pun reda dan Dony lansung mengantarkan Via ke rumahnya.. Dan lansung pulang karena takut hujan bakal turun lagi.. Sesampai dirumah, Dony menceritakan kejadian pulang sekolah tadi ke Ayu.. Ingin maksud agar menyarankan sesuatu untuknya.. Ia pun lansung menelfon Ayu..

"KRIIING" buunyi nada dering handphone Ayu..
"Ada apaa Dony ? Tumben lo ..."
"Ayuu.. Gue tadi nganterin Via pulang, dan kami tadi makan.. Menurut loe gimana ?"
"Cepet amat bisa deket, cowok modus ya haha"
"Gak, cepet Yu, menurut loe gimana ?"
"Yaudah tembak aja, deketin dulu tapi"
"Serius ? Melisa gimana ?"
"Coba lupain dulu.."
"Gue fikir - fikir dulu ya Yu.. Masih bingung gue.."
"Labil nih anak"
"Masih muda .. Disini dulu yee.. Mau buat pr"
"Gaayaaa loo.. Oke.." sambil menutup telfon dari Dony..

Sebelum tidur, Dony masih memikirkan apa yang harus ia lakukan.. Dan muncullah ide, bahwa ia harus mengikuti apa yang disaranin oleh Ayu..

Hari terus berganti, dan kedekatan antara Dony dan Silvia pun semakin dekat.. Mungkin bagi Dony Silvia adalah cewek yang mungkin bisa buat dia lupa akan Melisa.. Walaupun saat dekat seperti sekarang pun Dony belum bisas terlalu melupakan Melisa. Dan akhirnya pun Dony mengutarakan perasaannya ke Silvia.. Dan mereka kini menjadi sebuah pasangan... Selain dengan maksud ingin melupakan Melisa, ia juga berusaha untuk berlaku tulus kepada Silvia..